Thursday, January 13, 2011

The Legend of Lineage [Eps 1-5]

The Legend of Lineage
(Sejarah Alur cerita di Lineage) 
Akhirnya nemu juga alur cerita di game Lineage II. Cerita ini saya dapat dari official forum Megaxus online dan sudah diterjemahkan. Saya tertarik dengan ceritanya yang mengandung unsur epik. Ras yang ada didalam ceritanya pun mirip-mirip dengan storyline game Warcraft, film Lord of the Rings, dan semua cerita yang ada di game atau film yang berunsur "epic". Setelah membaca ulang ceritanya, jadi tergoda untuk main Lineage lagi ^^.
Oh iya, cerita ini full fiction. 
Jadi jangan percaya sama legenda dan tahayul-tahayul yang ada didalam cerita ini. Mungkin yang belum pernah main Lineage bisa sedikit kalo baca cerita ini.Cerita ini dibagi menjadi 21 episode yang akan di posting satu-per-satu.
Well,enjoy reading..!! ^^



Prologue : By the Bonfire

   
Dia menarik nafas panjang, menghisap sebatang rokok, dan mengeluarkannya secara perlahan. Sebagian besar wajahnya tertutupi jubah usang, dan dibelakangnya hanya ada kegelapan malam. Hanya dengan sinar api yang berasal dari rokoknya tidaklah mungkin untuk melihat sosoknya.

Dia mengenalkan dirinya kepada kami sebagai seorang penyair, kami tidak langsung mempercayainya, dia bersuara besar dan serak. Kami meragukannya sebagai penyair karena dia mampu menjelajah hutan yang berbahaya sendirian.

Bagaimanapun juga, dia menawarkan kepada kami sebuah dongeng jika kami mau membagi sedikit makanan dan kehangatan api unggun. Kami menyetujuinya karena merasa iba jika membiarkan pengelana ini sendirian di hutan yang dingin. Kami berusaha senyaman mungkin dalam kehangatan api unggun, tidak lupa kami memegang senjata jika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi, sambil menunggu dimulainya cerita. Malam ini sangat dingin sampai menusuk tulang, perlahan suara serak itu keluar dari mulutnya yang sedang menghisap sebatang rokok, dia-pun mulai bercerita.



Episode 1 : Genesis



“Cerita yang akan saya sampaikan adalah tentang sesuatu yang kita sebut dewa, dengarkanlah baik-baik karena ini adalah kisah nyata”

Pada jaman dahulu kala, dunia ini hanyalah bola kecil, segala hal berkumpul menjadi satu, serta tidak ada hal lain yang bisa dibandingkan. Besar dan kecil, gelap dan terang, semua itu belumlah ada.

Lebih dari ratusan juta tahun yang lalu, bola kecil itu mulai tumbuh diiringi dengan tumbuhnya suatu kekuatan yang menyelimuti bola tersebut. Kemudian kekuatan itu pecah menjadi dua yaitu; cahaya dan kegelapan. Cahaya mempunyai wujud perempuan dan menamakan dirinya Einhasad. Sedangkan kegelapan mempunyai wujud laki-laki dan menamakan dirinya Grain Kain. Dua kekuatan tersebut menandai dimulainya kehidupan di dunia

Einhasad dan Gran Kain menyatukan kekuatan mereka untuk membentuk dunia. Dalam proses ini bola dunia tercerai-berai menjadi beberapa bagian. Bagian yang naik dinamakan langit, Bagian yang turun dinamakan daratan. Diantara langit dan daratan ada air. Dan daratan yang tumbuh di atas air dinamakan pulau.

Sedangkan spirit dari bola dunia dinamakan Ether. Ether inilah yang membawa kehidupan binatang dan tumbuhan sehingga dinamakan “Makhluk Genesis” dan giant merupakan ras terbaik diantara mereka. Mereka diperkenalkan sebagai yang terbijak, untuk kepandaian mereka yang setara dengan kekuatan tubuh mereka. Para giant bersumpah untuk tetap mengabdi kepada Einhasad dan Grain Kain sebagai dewa yang telah menciptakan dunia beserta isinya. Einhasad dan Grain Kain merasa bangga dengan para giant dan menjadikan mereka sebagai makhuk paling mulia diantara makhluk lain.

Einhasad dan Gran Kain melahirkan banyak anak. Lima anak pertama diberkati dengan kekuatan yang mampu mengendalikan bumi. Putri tertua mereka bernama Shilen, yang diberi tugas untuk mengendalikan air dan lautan. Sedangkan putra tertua bernama Paagrio yang diberi tugas untuk mengendalikan api. Putri kedua mereka bernama Maphr yang ditugaskan untuk mengendalikan tanah dan daratan. Sedangkan putra kedua bernama Sayha yang ditugaskan untuk mengendalikan angin. Untuk si bungsu, Eva, tidak ada lagi elemen yang tersisa, jadi dia menciptakan syair dan music. Ketika dewa-dewa yang lain sibuk dengan tanggung jawabnya masing-masing, Eva mengisinya dengan syair yang dipadukan dengan music. Dan selanjutnya, tugas para dewa dimulai, tidak ada satu tempat-pun di dunia ini yang luput dari perhatian para dewa.



Episode 2 : Creation of Races

 

  
Einhasad merupakan dewi pencipta, dia menciptakan makhluk hidup dengan menggunakan jiwanya. Sang anak mengisi jiwa yang telah diciptakan ibunya dengan cara meniupkan roh yang merupakan cerminan dari para dewa tersebut.
Shilen meniupkan roh air kedalam jiwa kosong yang telah diciptakan ibunya. Hal ini menjelaskan bagaimana ras elf tercipta.

Paagrio meniupkan roh api kedalam jiwa kosong yang telah diciptakan ibunya. Hal ini menjelaskan bagaimana ras orc tercipta.

Maphr meniupkan roh tanah kedalam jiwa kosong yang telah diciptakan ibunya. Hal ini menjelaskan bagaimana ras dwarf tercipta.

Sayha meniupkan roh angin kedalam jiwa kosong yang telah diciptakan ibunya. Hal ini menjelaskan bagaimana ras arteias tercipta.

Gran Kain merupakan dewa kehancuran. Ketika dia melihat Einhasad dan anak-anaknya menciptakan sesuatu, dia menjadi iri. Lalu Grain Kain menciptakan makhluk dengan menggunakan jiwanya sendiri. Kemudian, dia mendatangi Shilen, putri tertuanya, dan memintanya untuk meniupkan roh air ke dalam jiwa mahluk ciptaannya. Shilen mempertanyakannya, karena tugas untuk menciptakan sesuatu adalah tugas sang ibu, Einhasad. Shilen-pun menasehati ayahnya agar tidak ikut campur tangan dalam menciptakan sesuatu. Karena makhluk yang diciptakan oleh dewa kehancuran hanya akan membawa bencana dan malapetaka.

Akan tetapi Grain Kain tidak menyerah. Setelah melakukan bujuk rayu kepada Shilen, akhirnya Grain Kain mendapatkan roh air dari Shilen. Tetapi Shilen sudah memberikan sebagian besar roh airnya kepada Einhasad ketika dia menciptakan ras elf. Jadi yang tersisa hanyalah roh air yang lambat. Grain Kain menerimanya dengan senang hati.

Grain Kain merasa tidak puas jika hanya mengisi satu jenis roh kedalam jiwa mahluk ciptaannya. Lalu dia mendatangi Paagrio, putra tertuanya. Seperti Shilen, Paagrio juga memperingatkan ayahnya. Bagaimanapun juga dia tidak bisa menolak keinginan ayahnya. Lalu dia memberikan roh api yang hampir padam kepada ayahnya. Grain Kain menerimanya dengan senang hati.

Maphr juga memohon kepada ayahnya dengan tetesan air mata. Tetapi Grain Kain tetap bersikeras. Lalu dia memberikan roh tanah yang gersang kepada sang ayah. Giliran Sayha, dia memberikan roh angin yang liar kepada Grain Kain.

Merasa puas, Grain Kain mengambil semua roh yang telah diberikan putra-putrinya. Dia merasa bangga sekali karena dapat menciptakan mahkluk sempurna yang memiliki semua elemen. Grain Kain mengklaim bahwa mahluk ciptaannya akan jauh lebih kuat dan lebih bijaksana dibandingkan dengan para giant. Dan suatu saat makhluk ciptaannya tersebut akan menguasai seluruh dunia.

Selanjutnya Gran Kain dengan perasaan bangga, mengisi jiwa kosong yang mirip dirinya dengan roh-roh tersebut. Hasilnya, diluar perkiraan Grain Kain. Makhluk tersebut sangatlah lemah, bodoh, pemalas, dan pengecut. Dewa lain menertawakannya. Merasa malu dengan makhluk ciptaanya yang gagal, lalu dia membuang dan menyembunyikan makhluk tersebut. Makhluk tersebut dikenal dengan nama human.

Ras elf merupakan ras yang terbijak dan mereka mahir dalam menggunakan magic. Tetapi mereka tetap kalah bijaksana bila dibandingkan dengan para giant. Maka dari itu, giant membiarkan mereka untuk mengabdi dan melayani para giant dalam bidang magic dan politik.

Ras orc merupakan ras yang terkuat, mereka diberkati dengan kekuatan yang tidak terbatas. Tetapi mereka tidaklah sekuat para giant, dan giant menjadikan mereka sebagai budak dalam peperangan.

Ras dwaf merupakan ras yang memiliki banyak kemampuan, terutama dalam bidang teknik, ilmu pengetahuan, dan ekonomi. Para giant mempekerjakan mereka dalam bidang perdagangan dan produksi.

Ras arteias merupakan ras petualang, mereka mempunyai sayap dan mampu terbang tinggi menjelajah dunia. Mereka sangat menyukai kebebasan. Para giant menginginkan mereka sebagai hewan peliharaan dan mengurung mereka dalam kandang. Tetapi mereka dengan cepat mati karena kehilangan kebebasan mereka. Lalu para giant dengan terpaksa membebaskan mereka dan memperbolehkan mereka bekerja sebagai pembawa berita yang akan membawa pesan dari bagian dunia yang lain.

Ras human tidak dapat melakukan apapun kepada para giant. Mereka hanya dijadikan budak dan pekerja kasar oleh para giant. Kehidupan human pada saat itu tidak lebih dari seekor binatang.

Episode 3 : War of the Gods    
 Gran Kain adalah dewa yang mampu berbuat apa saja sesuai kehendaknya, tidak ada dewa lain yang berani melarangnya. Pada suatu saat dia membuat kesalahan fatal. Dia menjalin hubungan dengan putri tertuanya, Shilen. Mereka selalu luput dari pengawasan Einhasad. Sampai suatu saat, Shilen hamil. Ketika mengetahui putri tertuanya hamil karena perbuatan Grain Kain, Einhasad murka, dia mencabut kekuasaan Shilen sebagai dewi air dan mengusirnya dari istana para dewa. Grain Kain-pun tidak peduli kepadanya, Shilen meratapi nasibnya dalam kesendirian.

Dalam kehamilannya, Shilen melarikan diri, jauh kedalam hutan kegelapan. Tidak lama kemudian dia melahirkan, sambil mengutuk Einhasad dan Grain Kain dalam derita dan kesengsaraannya.

Bayi yang lahir dari perut Shilen mencerminkan kekecewaan dan kemarahannya. Shilen memberkati bayi-bayinya yang baru lahir dengan rasa benci yang amat sangat besar. Diantara bayinya yang terkuat adalah ras naga.

Shilen melahirkan enam naga, yang setara dengan enam dewa yang telah membuangnya. Shilen mendidik anaknya dengan rasa dendam mendalam kepada para dewa. Lalu dia menciptakan pasukan perang dengan anggota setan dan iblis yang dipimpin oleh anak-anaknya dengan tujuan menghancurkan dan membinasakan para dewa yang telah membuangnya.

Naga tertua bernama Aulakiria sang naga cahaya dan merupakan naga bijaksana yang paling kuat diantara enam naga. Dia menatap Shilen dengan sedih, dia menasehati ibunya agar mengurungkan niatnya untuk membinasakan para dewa. Hal tersebut tidak mempengaruhi keputusan Shilen. Tekadnya untuk balas dendam kepada para dewa sudah bulat.

Selanjutnya setan dan iblis dibawah pimpinan Shilen melakukan penyerangan besar-besaran ke istana para dewa, dan peperangan tidak lagi dapat dicegah. Enam naga berhasil memporak-porandakan semuanya. Bahkan dewa-pun takjub melihat kekuatan dari sang naga. Mungkin perang ini akan berlangsung selamanya. Jika perang tidak segera dihentikan, dunia akan hancur, dan semua makhluk hidup di dunia ini akan lenyap.

Banyak malaikat dan setan yang tewas dalam peperangan tersebut. Setiap saat hanya Guntur dan kilat yang terlihat di atas langit. Giant dan makhluk lain di dunia hanya dapat mengamati dari jauh peperangan tersebut.

Peperangan tersebut berlangsung selama beberapa tahun, dan mulai terlihat pertarungan yang tidak seimbang. Walaupun dalam keadaan terluka tetapi Einhasad dan Grain Kain menunjukkan kekuatannya dengan membasmi banyak sekali setan dan iblis.

Sang naga tetap berusaha bertarung, tetapi karena rasa lelah yang mendera tubuh mereka, lalu mereka sadar jika terus-menerus bertarung, maka mereka akan ikut binasa seperti pasukan Shilen yang lain. Akhirnya ke enam naga tersebut mengembangkan sayapnya dan terbang melarikan diri ke bumi, setan dan iblis yang selamat juga mengikuti mereka. Dewa-dewa berniat memusnahkan mereka semua, tetapi karena luka yang dideritanya, Einhasad dan Grain Kain hanya bisa melihat mereka melarikan diri.

Karena pasukan Shilen kalah dalam peperangan melawan para dewa, Shilen-pun tidak dapat menyembunyikan kesedihannya. Lalu dia melarikan diri ke jurang dunia kegelapan.




Episode 4 : The Great Flood 
 Setelah kepergian Shilen, Eva mendapatkan kepercayaan untuk menjadi dewi air. Tetapi karena sifat Eva yang penakut, apalagi setelah dia menjadi saksi saudarinya Shilen bertempur melawan anggota keluarganya yang lain, dia menjadi trauma. Lalu dia bersembunyi dibawah danau yang dalam dan meninggalkan tugasnya sebagai dewi air.

Dengan tidak adanya dewi yang mengaturnya, roh air bergerak tidak stabil. Air bergerak kemanapun dia mau, dan dalam sekejap daratan berubah menjadi lautan, dan pulau yang berada di atas lautan hilang entah kemana. Siang dan malam hujan badai turun dan menghasilkan lautan air yang tidak terhingga. Yang tersisa hanyalah puncak gunung yang menjulang tinggi.

Ketika hanya sedikit daratan yang tersisa, semua makhluk hidup yang bertahan sangat menderita. Giant yang merupakan ras paling bijak memohon belas kasihan dan bantuan dari dewa.

Einhasad dan Gran Kain mencari ke segala penjuru dunia dan akhirnya berhasil menemukan danau tempat Eva bersembunyi.

Mata Einhasad memancarkan bara api, dia murka karena perbuatan Eva yang mengabaikan tugasnya sebagai dewi air. Dan akibat perbuatannya, seluruh dunia kehilangan keharmonisannya. Ini merupakan kesempatan terakhir Eva, jika dia tidak mematuhi perintah sang ibu, maka dia akan diusir seperti saudarinya, Shilen.

Karena banjir yang ditimbulkan oleh Eva, banyak giant dan makhluk lain yang mengungsi ke dunia Shilen. Hal itu membuat Einhasad sangat membenci Shilen. Sementara itu Eva berusaha menghilangkan rasa takutnya terhadap masa lalu dan mencoba untuk bangkit sebagai dewi air. Ketika Eva bangkit, semuanya sudah terlambat. Semuanya hanya tersisa reruntuhan yang tersapu habis oleh banjir. Dibutuhkan waktu yang lama untuk bisa memulihkan keadaan seperti semula.
Episode 5 : Challenge of the Giants

Giant sebagai ras paling pintar, mulai meragukan kemampuan para dewa. Grain Kain telah membuktikan kebodohannya dengan menciptakan makhluk tidak berguna yang bernama human. Sedangkan Einhasad yang telah mengusir Shilen, secara tidak langsung juga telah menciptakan dunia kegelapan yang dipimpin oleh Shilen. Eva sendiri merupakan dewi yang lemah dan tidak mempunyai bakat sebagai seorang dewa. Pikiran tersebut mulai tumbuh diantara para giant. Apakah dewa-dewa tersebut mampu menjalankan tugasnya sebagai dewa.

Giant dapat membuat kendaraan yang dapat menjangkau istana para dewa. Mereka dapat menggunakan magic yang dapat membuat sebuah pulau melayang dan hidup di angkasa seperti para dewa. Mereka juga dapat memanjangkan usia sehingga dapat hidup lebih lama bahkan hidup abadi. Giant mulai berpikir bahwa mereka setara dengan para dewa. Karena kemampuan berpikir mereka, Giant mulai bersikap sombong.

Dan dimulailah rencana giant untuk menjadi dewa. Mereka memulai rencananya dengan melakukan eksperimen terhadap makhluk hidup untuk menciptakan kehidupan yang lain. Mereka menyebut magic tersebut sebagai ilmu pengetahuan.

Karena diracuni oleh pikiran yang haus akan kekuatan, para giant mulai membangun pasukan yang kuat. Mereka belajar dari kekalahan Shilen dan para naga pada masa War of God..

Para dewa yang melihat persiapan giant menjadi sangat marah. Einhased yang menyebut dirinya sang dewi pencipta terdiam dalam kemarahannya. Dia bersumpah akan memusnahkan seluruh giant dimanapun dia berada. Grain Kain mengingatkannya untuk menahan diri. Grain Kain merasa bahwa memusnahkan para giant adalah tugasnya sebagai dewa kehancuran, jadi Einhasad tidak perlu turun tangan.

Einhasad tetap berniat membinasakan para giant karena kesombongan mereka. Tetapi Grain Kain mencegahnya dengan sekuat tenaga. Karena mereka sama-sama dewa utama yang memiliki kekuatan seimbang, akhirnya mereka sepakat. Einhasad meminjam palu penghancur milik Grain Kain. Palu tersebut sangatlah kuat, bahkan Grain Kain sendiri belum pernah menggunakannya. Dalam kemarahannya Einhasad mengayunkan palu tersebut tepat di atas kepalanya dan menjatuhkannya tepat di pusat kota kebudayaan para giant.

No comments:

Post a Comment