Tes yang biasa dilakukan untuk Mengukur Kualitas Notebook

Kualitas suatu brand notebook dan netbook ternyata tidak selalu diukur dari sistem dan kecanggihan hardwarenya aja loh.. tapi dari durabilitas dan ketahanan fisik si notebook itu sendiri juga di test.
Notebook yang kita punya ternyata telah menjalani beberapa “pengetesan ekstrim” untuk memastikan setiap brand notebook dan berbagai macam modelnya itu tahan banting dan dapat diandalkan. jika nggak lulus, notebook itu ngga bakal dilepas di pasaran (dan ngga bakal nyampe di tangan kita semua). Sama seperti pengetesan kondisi tabrakan ekstrim pada pengetesan semua tipe dan model mobil.

Notebook tersebut melalui proses pengetesan yang tidak normal (tidak seperti yang biasa terjadi di kehidupan sehari-hari). Hal ini dilakukan untuk memastikan notebook brand yang bersangkutan dapat selalu memberikan kinerja yang baik dalam kondisi apapun.
Rangkaian tes ini dilakukan oleh orang-orang di bagian Quality Control (bagi yang pernah main atau berkunjung ke pabrik pasti tau bagian Quality Control). Orang-orang ini mengoperasikan mesin/robot yang akan “menyiksa” para notebook tadi..
Inilah rangkaian tes nya :

1. Tes Pemelintiran

Sebagian besar penutup notebook dapat dibuka dengan satu tangan kan? Hal ini menyebabkan layar menjadi lentur. Tes pemelintiran ini gunanya mengukur seberapa baik notebook melindungi hal ini dengan memelintir keseluruhan kerangka pada derajat sistem.
Caranya
ada 4 lengan pengapit yang menjepit masing-masing sisi notebook, lalu masing-masing lengan robot tadi memutar sisi-sisi nya berlawanan arah (memelintir).

2. Tes Goncangan

Notebook sering mengalami goncangan saat pengiriman dan penggunaan sehari-hari, maka para brand yang bersangkutan melakukan serangkaian tes goncangan menggunakan lengan mesin robot untuk memastikan bahwa setiap tipe dapat menangani perlakuan yang kasar sekalipun.

3. Tes Getaran

Beda dengan goncangan. Goncangan merupakan salah satu tekanan yang dialami notebook, tapi getaran adalah bentuk lain dari goncangan. Tes ini berguna untuk menguji notebook dengan serangkaian frekuensi getaran untuk memastikan bahwa bagian dalam dan luar notebook terlindungi. (tes terfokus pada casing luarnya)

4. Tes Ketahanan Engsel

Yap! Titik lemah semua jenis notebook adalah engsel layar. Semua tahu itu. Maka pabrikan notebook biasa mengujinya dengan cara membuka dan menutup engselnya berkali-kali (sadis bukan?). Kita ambil contoh notebook milik ASUS. Menurut mereka, pengetesan yang mereka lakukan pada semua jenis model notebook mereka untuk tes ketahanan engsel ini paling sedikit 20.000 kali membuka dan menutup engselnya untuk mengukur kekuatan notebook mereka (http://id.asus.com/). Gila juga ya, saya aja kalo notebooknya dimaenin kayak gitu sama keponakan langsung teriak-teriak pengen nangis. :P

5. Tes Jatuh
Notebook yang jatuh tidak selalu dipastikan langsung rusak. Beberapa brand biasa mengetes ketahanan produk mereka dengan cara ini untuk mengukur seberapa baik produk mereka bertahan dari kecelakaan yang mungkin akan terjadi di kehidupan sehari-hari. Tes jatuhnya juga ngga sembarangan. Notebooknya dijatuhkan secara vertikal dengan posisi normal. Bukan pada layar ataupun sisi-sisinya.

6. Tes Tekanan
Layar LCD notebook rapuh dan rentan terhadap tekanan dari luar. Diperlukannya penutup yang didesain secara kuat untuk melindungi bagian sensitif ini. Pengujiannya biasa dilakukan dengan cara memberikan tekanan pada desain penutup (cover) LCD pada notebook.


Nah, setelah lulus serangkaian tes tadi, prototipe akan dijadikan bahan contoh untuk membuat model notebook yang sama. Jadi notebook yang kita punya sekarang ini adalah hasil riset dari pengetesan si prototipe tadi, bukan notebook yang sekarang kita punya. Dan bukan berarti sebelum dijual notebooknya dibanting-banting atau dipelintir dulu. Hahahah XD

Yak, sekian infonya. Semoga bisa nambah wawasan tentang kualitas produk notebook.
Sayangilah notebook kalian. ^^